Jumat, 01 Juni 2012

'Apa Ada Cinta?' 9 akselerasi SMPN 1 Bengkulu






SMPN 1 Kota Bengkulu


SMP Negeri 1 Kota Bengkulu adalah salah satu sekolah favorit yang selalu meraih prestasi-prestasi setiap tahunnya di lokal maupun nasional. Sekolah ini terdiri dari 3 jenis kelas ; Akselerasi (Percepatan 2 tahun), RSBI, dan Kelas Prestasi. Namun pada tahun 2012 ini, kelas prestasi sudah ditutup. sekolah ini terdiri dari 19 ruang kelas, 4 lab (BI, TIK, IPA, Multimedia), 9 WC, perpustakaan, koperasi, dan kurang lebih 9 kantin. Sekolah ini terdiri dari 4 gedung utama.
 
Ini adalah foto anak-anak kelas 9 sbi 1


9 Prestasi

Ini adalah foto anak kelas 9 akselerasi

Contoh soal IPS

PEMERINTAH KOTA BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMP NEGERI 01 KOTA BENGKULU        
 


SOAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Kelas/Semester         :
Bulan                          :          
Nama                          :
No. absen                   :

A.  Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1.    Badan perjuangan yang termasuk kedalam Komite Van Aksi adalah … (API, BARA, BBI)
2.    Pertempuran yang terjadi antara pejuang Indonesia dan pasukan Jepang yang terjadi di Semarang disebut dengan … (Pertempuran Lima Hari)
3.    Seorang pemuda yang gugur pada pertempuran di Surakarta dan namanya diabadikan untuk sebuah jembatan adalah … (Arifin)
4.    Hasil dari sidang PPKI pertama yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 di Gedung Kesenian Jakarta adalah …
(a.  Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara RI
(b.  Naskah piagam Jakarta sebagai naskah pembukaan UUD 1945
(c.   Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden negara Republik Indonesia)
5.    Tujuan didirikannya Komite Nasional yaitu … (Sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat)
6.    Tujuan induk organisasi BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang) ialah … (memelihara keselamatan masyarakat, serta merawat para korban perang)
7.    Isi dari maklumat yang dikeluarkan untuk menghilangkan kesimpangsiuran pada tanggal 6 Desember 1945 oleh Markas Besar TKR adalah … (Bahwa selain tentara resmi (TKR) diperbolehkan juga adanya lascar, sebab hak dan kewajiban mempertahankan negara bukanlah monopoli tentara)
8.    TNI resmi berdiri pada tanggal … (3 Juni 1947)
9.    Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda ialah …
a.    Sekutu dan NICA melakukan provokasi dan teror terhadap bangsa Indonesia.
b.    Timbulnya semangat antikolonialisme di kalangan rakyat Indonesia.
c.    Belanda melancarkan agresi militer terhadap territorial Republik Indonesia.
10. Rombongan perwakilan Sekutu yang berlayar dengan menggunakan kapal Cumberland dan mendarat di pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) pada tanggal… (16 September 1945)
11. Tugas komando khusus untuk mengurus Indonesia yang kemudian disebut dengan nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) adalah …
a.    Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Indonesia.
b.    Membebaskan para tawanan perang dan Interniran Sekutu.
c.    Melucuti dan memulangkan tentara Jepang.
d.    Memulihkan keamanan dan ketertiban.
12. Isi perjanjian Renville yaitu …
(a.  Perekonomian Indonesia diblokade secara ketat oleh Belanda)
(b.  Wilayah RI menjadi semakin sempit dan terkurung oleh kekuasaan Belanda)
(c.   Timbulnya reaksi kersa dari kalangan para pemimpin RI yang mengakibatkan jatuhnya cabinet Amir Syarifuddin yang dianggap telah menjual negara kepada Belanda)
13. Belanda mendirikan Benteng Stelsel bertujuan untuk … (Menghadang gerak majunya gerilyawan dari luar kota)
14. Berdirinya Republik Maluku Selatan diproklamasikan pada tanggal … (25 April 1950)
15. Dua tujuan diadakannya KAA (Konferensi Asia Afrika) ialah …
a.    Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme
b.    Memperbesar peranan Asia Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.
16. Nama lain dari 10 prinsip yang dinyatakan dalam KAA adalah … (Dasasila Bandung)
17. Adapun perbedaan antara partai pemerintah dengan partai oposisi yaitu … (partai pemerintah mempunyai wakil dipemerintahan, sedangkan partai oposisi tidak)
18. Politik luar negeri apa yang dijalankan oleh Indonesia ialah … (Bebas dan Aktif)
19. Yang dimaksud dengan Oldefo adalah … (Oldefo adalah kekuatan lama yang telah mapan berhadapan dengan Nefo kekuatan baru yang sedang muncul)
20. Indonesia keluar dari PBB pada tanggal … (7 Januari 1965)
= SELAMAT BEKERJA =

Cerpen Likyo dan Kikyo

Likyo Dan Kikyo
            Di sebuah negeri nan permai, terdapat sebuah desa dipinggir hutan yang bernama Crysta. Disana hiduplah sebuah keluarga kaya raya. Namun kekayaannya tidak menjadikan mereka sombong, malah sebaliknya mereka terkenal diseluruh antero negeri karena sifat dermawannya kepada siapapun. Keluarga itu mempunyai sawah berhektar-hektar, karena sifat dermawannya banyak penduduk yang bekerja sukarela di sawahnya. Keluarga itu bernama keluarga Igrey. Pak Igrey dan Ibu Ceosa mempunyai satu anak perempuan dan satu anak laki-laki, sebut saja Likyo dan Kikyo. Pak Igrey dan Ibu Ceosa begitu menyayangi kedua anaknya, akan tetapi Likyo dan Kikyo tak pernah akur. Mereka selalu saja bertengkar entah itu dimana. Kedua orang tuanya sangat sedih melihat kedua anaknya. Mereka selalu berdoa kepada Tuhan agar kedua anaknya dapat saling menyayangi.
          Desa Crysta sangat terkenal akan tanahnya subur. Namun, tiba-tiba musim kemarau panjang melanda desa Crysta. Persawahan kering, tumbuhan dan hewan-hewan mati, banyak juga penduduk yang meninggal  setiap harinya karena kekurangan air dan kelaparan, karena tidak adanya tumbuhan yang hidup di musim kemarau. Semua penduduk sangat menderita, termasuk keluarga Igrey. Ceographe, ketua adat Desa Crysta sekaligus orang yang bisa meramal masa depan, mengumumkan bahwa kemarau ini akan berlangsung selama 10 tahun. Dia juga mengatakan bahwa musim kemarau kali ini akan membawa bencana besar bagi desa Crysta, dan bencana itu hanya dapat diubah oleh 2 manusia pemberani dan penyayang. Semua penduduk sibuk membicarakan 2 manusia yang diramalkan oleh Ceographe. Mereka semua berdoa kepada Tuhan agar 2 orang manusia itu segera muncul dan menolong desa Crysta secepatnya.
          Krisis air terjadi dimana-mana. Pada suatu ketika air benar-benar hilang dari desa Crysta. Air pun di impor dari desa lain dengan harga yang sangat mahal, yaitu seharga satu gram emas untuk satu liternya. Kelurga Igrey pun jatuh miskin, karena harta mereka sudah habis untuk membeli air. Tiba pada suatu saat, Pak Igrey dan Ibu Ceosa mengutus kedua anaknya, Likyo dan Kikyo yang masih remaja pergi ke hutan Krelan untuk mencari bunga Raynesh, karena didesa Crysta, jumlah anak remaja dengan orang dewasa berbanding 1:4. Dan konon,  Bunga Raynesh hanya mampu dipetik anak laki-laki atau perempuan yang masih suci.
Bunga Raynesh sendiri adalah bunga yang mampu mengubah musim kemarau menjadi musim hujan. Untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan dan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan.
          Hutan Krelan adalah hutan yang berada diutara desa Crysta yang terkenal akan keangkerannya. Konon, hutan itu dihuni oleh Hantu Jeragi, yaitu hantu yang suka memakan hati manusia. Hantu Jeragi bisa mencium darah manusia dari jarak 10 km. Tapi, Jeragi memiliki kelemahan, mereka sangat takut dengan api, air dan cahaya. Pada malam hari mereka keluar dari sarang untuk mencari mangsa, dan pada siang hari menghilang bersembunyi didalam gua-gua dihutan.
Hutan Krelan juga terkenal karena lumpur hidup yang menjadi salah satu penyebab orag-orang tak pernah kembali lagi setelah memasuki hutan ini. Bukan hanya itu, hutan Krelan juga mempunyai sungai yang airnya tak pernah habis, namanya sungai Zainil. Sampai ada pepatah yang mengatakan, jangan sekali-sekali kau mencicipi Zainil Krelan, jika kau masih ingin menggapai awan.
          “Likyo nggak mau pergi sama Kak Kyo,” rengek Likyo pada ibunya.
          “Sayang, kalo Likyo tetap sama Ibu, Likyo akan menderita, disini tidak ada air tidak ada makanan. Likyo sayang sama Ibu dan Ayah kan?” ujar Ibu Ceosa meyakinkan Likyo.
          “Jangan jadi cengeng Likyo ! kamu mau lihat Ayah sama Ibu kelaparan?” Ucap Kikyo ketus. Likyo terdiam, ia sadar bukan saatnya ia memikirkan dirinya sendiri.
          Hari itu, Likyo dan Kikyo memulai perjalanannya. Sebelum pergi Ibu Ceosa sempat berpesan ‘Jangan mementingkan ego sendiri disaat kalian terdesak, yakin pada hati dan kepercayaan satu sama lain,”. Likyo dan Kikyo pun pergi dengan membawa bekal secukupnya, mereka berangkat pada pagi hari agar mereka bisa membuat perlindungan sebelum Jeragi keluar dari sarang.
          Baru 2 hari mereka berjalan, persedian air semakin menipis karena udara yang panas menyebabkan mereka jadi cepat haus. Hari sudah mejelang sore, ayam hutan sudah mulai berkokok. Likyo dan Kikyo segera membuat tenda yang disekelilingnya diletakkan obor. Karena kecapekan mereka tertidur didalam tenda. Namun malam menjelang, angin berhembus dengan sangat kencang dan menyebabkan obor-obor disekelilignya mati. Tiba-tiba..
          Brubrubru.. Koak.. Hihihihi..
          Tenda itu roboh disaat itu gerombolan Jeragi keluar dari sarang mereka dan mengejar mereka berdua.
          “Kakak, para Geragi mengerjar kita,” teriak Likyo sambil terus berlari dibelakang kakaknya. “Aku tak sanggup berlari lagi, ini jalan menanjak,”.
          “Sanggup atau tidak, kau harus bertahan. Yakin pada dirimu sendiri, kau harus bisa !” Ujar Kikyo kepada adiknya lalu menggenggam tangan adiknya.
           Para Geragi semakin cepat mengejar mereka. Namun tanpa sengaja kaki Likyo tersandung oleh akar pohon besar, ia terjatuh. Melihat sang adik terjatuh Kikyo segera menolong.
          “Kak, ambil.. ambil senter ditas ku! “ Teriak Likyo panik karena melihat para Geragi semakin mendekat. Kikyo mencari-cari senter disetiap kantong tasnya. Kemudian salah satu dari gerombolan Geragi ingin menelan kaki Likyo, dan..
          Aaaaaa.. Geragi ituberteriak karena Kikyo menyorotkan lampu senter itu ke arah para gerombolan Geragi. Mereka pun meleleh, bagaikan lilin yang dibakar namun beberapa dari mereka memilih kabur.
          Setelah kejadian itu, mereka menjadi lebih waspasa menghadapi segala ancaman. Hari-hari telah mereka lalui, rintangan-rintangan telah mereka jalani, kasih sayang pun muncul antara Kikyo dan Likyo, tidak ada lagi pertengkaran. Dengan keyakinan yang kuat mereka akhirnya menemukan bunga Raynesh yang mereka cari.
          Sudah dua minggu mereka pergi ke hutan Krelan. Likyo dan Kikyo pun pulang kedesa Crysta dengan riang, dengan harapan  mereka bunga yang mereka cari dengan imbalan nyawa ini dapat berguna. Namun, ketika mereka melangkahkan kaki memasuki desa, dijalan-jalan darah berceceran tak terlihat lalu-lalang para warga.
          “Ada apa ini? Ayah, Ibu.. “ Ujar Likyo. Ia lalu berlari menuju rumahnya disusul oleh Kikyo. Tapi, yang dilihatnya  Ibu da Ayahnya sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi dada yang telah robek dan usus berceceran dilantai. Ternyata para Geragi masuk kekawasan penduduk karena hewan-hewan dihutan sudah tidak ada akibat mati kekurangan air.
          Likyo dan Kikyo tertunduk, bunga yang pegang Likyo pun terjatuh dari tangan. Mereka menangis, memohon kepada Tuhan agar mengembalikan kedua orang tua mereka. Airmata kedua anak itu menetas di kelopak bunga Raynesh kemudian hujan turun dengan rumahnya. Mereka menggendong kedua orang tua mereka lalu membawanya keluar.
          “Ya Tuhan, Hidupkan kembali kedua orang tuaku, dengar permohonan ku ini Tuhan,” dan tiba-tiba dada yang robek dan usus yang terurai kembali seperti semula akibat tetesan air hujan. Ibu Ceosa dan Pak Igrey pun hidup kembali begitu juga warga desa Crysta yang lain.
          Sejak saat itu, kemarau tak pernah terjadi lagi. Desa crysta menjadi desa yang sejahtera. Mereka semua hidup bahagia dan saling menyayangi.

SELESAI

Tabot Terakhirku (cerpen)


Tabot Terakhirku….
“Cha, Icha bangun udah jam 6 nih. Nanti kamu telat loh!!!” Teriak seseorang dari luar kamarku. Itu Mamaku. Beliau selalu membangunkanku tiap hari. Perkenalkan namaku Rezkia Ananda Nissa. Aku biasa dipanggil Icha. Aku adalah anak tunggal. Aku tinggal di Bengkulu, Provinsi yang paling indah. Aku sekarang kelas 2 SMP. Namun, tidak seperti anak SMP lain yang jam 05.00 pagi udah bangun, aku malah masih mimpi. Aku tidak pernah takut terlambat, karena aku berprinsip “Biar lambat asal selamat “.
Teman-teman memanggilku dengan sebutan “Pahlawan penakluk Guru BK“. Sudah tak terhitung berapa kali aku terlambat. Tetapi walaupun begitu, aku tak pernah mendapatkan hukuman ataupun point. Seperti kemarin, saat Bu Risti guru BK di SMP ku yang terkenal garangnya memanggilku ke ruangannnya untuk menanyakan alasan kenapa aku datang terlambat. Dengan muka yang penuh kemenangan sambil memikirkan hukuman apa yang pantas untukku, Bu Risti pun mulai menyidangku. Aku sih tenang-tenang saja, walaupun bagiku ruang BK bagaikan ruang persidangan orang yang akan dihukum mati. Aku hanya perlu mengatakan alasan yang kubuat se-kreatif mungkin hingga membuat Bu Risti diam tak berkutik dan menyuruhku kembali ke kelas. Aku tak pernah menceritakan kejadian bahwa aku sudah terlambat untuk ke3 kalinya kepada Mama, karena itu sama saja menjerumuskan diri sendiri ke lubang buaya!!Ihhh…serem!!
“Ma, aku pergi dulu ya!Assalamualaikum..”kataku, sambil mencium tangan mama.
“Wa’alaikum salam, hati-hati di jalan ya!!”ujar Mama.
Aku pergi sekolah dengan berjalan kaki, karena jarak dari rumah ke sekolah tak begitu jauh. Hanya membutuhkan waktu 10 menit. Saat tiba di gerbang sekolah, bel sudah berbunyi.
“Selamat, selamat…untung nggak terlambat” Ujarku dalam hati.
Aku segera berlari menuju kelas. Ketika masuk Dita dan Vela langsung mengerumuniku seperti semut melihat gula. Jika di kelas aku akan berubah menjadi anak  yang gaul, ngomong aja pake “Gue-gue, Loe-loe”. Karena bagiku bahasa “Aku, Kamu” itu terlalu sopan untuk anak-anak nakal di kelasku yang nakalnya udah stadium 4.
“Woi..Pahlawan penakluk Guru BK udah datang nih!!!!!” Seru Eza anak laki-laki yang selalu jadi Profokator di kelasku.
“Apa-apaan sih! biasa aja kale,,”Ujarku.
“Cha,,Icha loe ada rencana..” Ucap Dita terhenti karena melihat Bu Narti guru Matematika paling killer di SMP ku memasuki kelas.
“Duduk ditempat masing-masing Bu Narti udah datang!” Seru Putra Si ketua kelas, menenangkan.
Pelajaran pun dimulai. Bu Narti mulai menuliskan rumus-rumusnya yang dulu pernah membuat Riri, teman se-kelasku kejang-kejang masuk rumah sakit dan di opname selama 2 minggu. Karena saat itu Wali kelas kami ibu Marni tidak masuk dan izin selama 3 hari, Bu Narti selaku Wakil Kepala Sekolah turun tangan mengajar pelajaran Matematika di kelasku selama 3 hari berturut-turut. Bahkan ketika tidur saat di opname di Rumah Sakit, Riri sering mengigau. Tapi, anehnya ia mengigau sambil menyebutkan rumus-rumus Aljabar, Aritmatika, Bangun ruang dll. Hahhh..emang bener-bener aneh!
“Teeeet,,,Teet,,,Teeet,,,” Bel istirahat pun berbunyi.
“Alhamdulillah..gue hidup kembali!!” Ujar Icha enteng.
“Cha..ke kantin yuk!!!!!!” Ajak Vela.
“Yo’i!” Balasku dan Dita berbarengan.
“Emang gue ngajak loe?” Tanya Vela.
“Oh..maaf  kalau gitu!!!!!”Ujar Dita pura-pura sedih.
            “Dita manis..jangan marah donk!!! gue kan cuma becanda !!” Bujuk Vela.
            Acting doank kok!!!” Ujar Dita.
            “Gue suka gaya loe!!!” kataku sambil menirukan salah satu gaya iklan di TV.
            “Icha..kau tak boleh begitu!! Demi masa depanmu Icha, kau tak boleh datang terlambat lagi! Karena itu akan membuatmu celaka!! Ingat itu Icha!! Ingat….” Ujar Dita Lebay.
            “ Ahhh,, Dasar loe lebay.com!!” Candaku.
            “Hihihihi..”Tawa Dita sambil nongolin gigi kudanya.
                                   
Saat di kantin. Aku, Dita dan Vela tidak kebagian tempat duduk.
“Wah,,, kita duduk dimana nih?rame banget!”Tanyaku.
            “Di pojok ono!!” Jawab Dita.
            “Pojok ono?daerah mana tuh?baru denger gue!!” Tanyaku lagi.
            “Icha sayang..maksudnya di sudut sana!” Jawab Vela.
            “Oooh..”Ujarku.
            Mereka pun duduk ditempat kosong yang ada disudut belakang.
            “Eh Dit, tadi pagi loe mau ngomong apaan?”Tanyaku.
            “Apaan apanya sih?”Dita balik nanya.
            “Itu loh pas ‘Drakula penghisap otak’ masuk!” Jawabku.
            Drakula penghisap otak??”Dita bingung sendiri.
            1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit. Icha hanya diam,5 menit berlalu Dita baru tersadar “Oh.. maksudnya Bu Narti??” Jawabnya.
            “Lama banget sih otak loe connect nya!!” Gerutuku.
            “Maklum belum di install ulang!! Hehehe..” Ujar Dita tak bersalah.
            “Cepetan!!Loe mau ngomong apaan tadi pagi????”Tanyaku.
            “Nggak penting-penting amet kok!!Cuma mau nanya kalian Tabot nanti pergi sama siapa??” Tanya Dita.
            Aku tertegun mendengar ucapan Dita. Aku Genggam erat-erat kalung berbentuk bintang yang ada di leherku. Aku teringat kejadian 10 tahun lalu ketika aku bertemu anak laki-laki yang hingga kini aku tak tahu siapa namanya. Aku memanggilnya dengan panggilan “ Pangeran Bintang”. Saat itu, ketika aku berumur 7 tahun. Ibuku mengajakku pergi ke acara penutupan Tabot . Tabot adalah ritual atau adat budaya di Bengkulu yang sudah turun-temurun dilakukan. Aku dan Ibuku mencari tempat yang tidak terlalu, sepi agar saat iring-iringan Tabot lewat kami dapat melihatnya. Tapi,ketika iring-iringan Tabot lewat, para penonton yang juga ingin menyaksikan iring-iringan datang beramai-ramai. Aku terpisah dengan Ibuku. Aku menangis melihat orang-orang dewasa lalu-lalang,aku takut terinjak. Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki sebaya denganku. Ia menarik tanganku keluar dari kerumunan orang banyak. Lalu ia berkata “Kenapa kamu menangis??”.
            “Mama…” Tangisku.
            “Jangan nangis lagi!!” Ujarnya sambil menghapus air mataku yang terus mengalir.
            “Mama,,Mama nggak ada!!” Kataku terbata-bata.
            “Kan ada aku!!” Ujarnya menghiburku.
            Aku tetap saja menangis tak mempedulikan ucapannya. Kemudian seorang perempuan memanggil anak laki-laki itu untuk segera pulang. Tapi, sebelum pergi dia memberiku sebuah kalung berbentuk Bintang.
            “Jangan nangis lagi ya!! Biar kamu nggak nangis lagi, ini kalung untukmu. Tadi, Mamaku membelikan sepasang kalung berbentuk Bintang untukku. 1 untuk kamu dan 1 untuk aku. Mudah-mudahan suatu saat nanti kita dapat6 bertemu kembali!! Dadaaaa…” Ujarnya seraya pergi meninggalkanku yang masih terdiam memegang kalung Bintang yang ia berikan.
            “Dah..” Kataku pelan, walaupun ia sudah tak kelihatan lagi.
            Semenjak saat itu, aku selalu berharap setiap tahun aku dapat bertemu dengan pangeran Bintang yang kutunggu-tunggu di festival Tabot
            “Dimanakah kau berada Pangeran Bintangku?” Tanyaku dalam hati.
            “Woiii..Cha!!”Hardik Vela, membuyarkan lamunanku.
            “Ngelamun aja kerjaannya!! Mikirin apaan sih?”Tanya Vela.
            “Eh.. nggak..nggak ada apa-apa kok!!”Jawabku terbata-bata.
            “Gimana rencana loe, Tabot nanti??”Tanya Dita mengingatkan.
            “Mungkin Tabot kali ini gue di rumah aja!!”Jawabku.
            “Boring tau di rumah mulu’!”Ujar Dita.
            “Pergi ke Malam Penutupan Tabot sama kita aja!!”Ajak Vela.
            “Nggak taulah!!Lagian Tabotnya juga masih lama!!”Kataku.
            “Siapa bilang masih lama??”3 hari lagi Penutupan Tabot, Cha!!”Kata Vela berusaha meyakinkan Icha untuk ikut.
            “Oke deh!! Emang dasar tukang rayu nomor. 01!!”Ujarku kepada Vela.

            Malam Penutupan Tabot pun tiba. Malam itu, aku pergi bersama Vela dan Dita menggunakan mobil Om ferdi, adik Mamaku. Perlu waktu 10 menit untuk aku dapat izindari Mama.
            “Ma..”Panggilku.
            “Apa?”Tanya Mama yang sedang membaca majalah ‘Resep Lezat’ favoritnya.
            “Icha..Icha boleh nggak pergi ke Malam Penutupan Tabot??”Jawabku.
            “Sama siapa??”Tanya Mama lagi.
            “Dita dan Vela!”Jawabku.
            “Nggak boleh!!!!”Ujar Mama tegas.
            “Please Ma...Icha kan udah gede’, masa nggak boleh sih Icha pergi sama Dita dan Vela!!”Bujukku.
            “Sekali nggak boleh tetep nggak boleh!!kata Mama.
            “kenapa nggak boleh??”Tanyaku.
            “Kalian itu masih kecil, bangun tidur aja mesti Mama yang bangunin”Jawab Mam. Walaupun kalau di pikir-pikir bener juga sih!! Tapi, misi harus tetap terlaksanakan!!!!
            “Mama Icha kan wanita yang paling cantik, seksi, pintar... Jadi ayolah Ma!!”Bujukku lagi.
            “Kalau perginya Cuma bertiga nggak akan Mama izinin!!”Kata Mama.
            Mama diam tak mempedulikanku, Ia masih terus membaca majalah favoritnya itu.
            “Yaudah deh,,Icha suruhOm Ferdi ikut!!Boleh ya Ma??”tanyaku dengan muka pasrah karena terpaksa mengajak Om Ferdi.
            “Ya!! Tapi, ingat jam 9 udah harus pulang..”Pesan Mama.
“Oke..Mamaku sayang” Kataku sambil mencium pipi Mama. Mama hanya tersenyum.
            Ketika dijalan Icha masih memikirkan gimana caranya biar Om Ferdi nggak turun dan tetep di mobil. Aku pun mendapt ide ”Ahaaaaa” Ujarku dalam hati.
            “Om, katanya kalau lagi ada acara Malam Penutupan Tabot kayak gini, banyak mobil dan motor yang hilang loh!!”Kataku menakut-nakuti Om Ferdi.
            “Emang iya ya?? Pasti akal-akalan kamu aja kan, biar Om Ferdi nggak turun!!”Tanya Om Ferdi.
            Aku terdiam “Kenapa Om Ferdibisa tau ya??” Tanyaku dalam hati.
            “Nggak gitu kok Om!!Itu emang bener!!Iya kan Dit??”Tanyaku kepada dita yang sibuk melamun.
            “Ee..Apa..Apa??”Tanya Dita.
            Secara spontan kuinjak kaki Dita.
            “Yaaaaaaaaa..”Teriak Dita.
            “Wah..Dita Cuma mau ngomong ‘ya’ aja pake’ semangat 45 banget!!!”Kata Om Ferdi sambil tertawa kecil.
            Aku hanya cekikikan saja mendengarnya. Akhirnya kami tiba di acara Malam Penutupan Tabot. Kami berkeliling ke segala tempat. Akhirnya kami membeli cemilan Arum Manis dan duduk di pinggir Pantai Zakat, salah satu pantai paling indah di Bengkulu.
            Tahun ini..Seperti tahun-tahun yang lalu. Tak ada yang berubah!! Semua sama. Sama seperti 10 tahun semenjak kejadian itu. Pangeranku, Pangeran Bintangku tak kunjung datang.
            “Ya Tuhan semoga suatu saat nanti aku dapat bertemu Pangeran Bintangku!!” Harapku dalam hati.
            4 tahun berlalu. Aku sekarang tak lagi menjadi murid SMP, melainkan mahasiswa. Tapi, sifatku masih seperti dulu. Aku kuliah di salah satu Universitas Negeri di Bengkulu, yaitu UNIB. Aku mengambil jurusan Matematika. Aku senang bisa masuk UNIB walaupun aku terpaksa berpisah dengan Dita dan Vela yang memilih kuliah di luar kota. Di kelasku ada satu orang cowok yang aneh menurutku, namanya Radit. Teman-temanku semua mengidolakannya. Karena dia pintar, cakep walaupun sedikit culun. Tapi, feeling ku berkata bahwa Radit itu baik.
            Hari itu ketika pulang, aku duduk di kursi taman yang ada di halaman UNIB sambil mengamati kalung Bintang pemberian Pangeranku. Tiba-tiba Radit muncul dan duduk di sebelahku.
            “Hai..Cha!1Ngapain duduk sendirian!!” Sapa Radit.
            “Eh..Dit..Nggak Cuma teringat masa lalu doank!!” balas Icha sambil terus mengamati kalungnya.’
            “Oh..Kayaknya kalung itu berharga banget ya??? Diperhatiin sampe segitunya!!”Tanya Radit melihat kalung yang di pegang Icha.
            “Ya.. Berhargaaaaa banget!!”jawab ku.
            “Boleh aku lihat nggak?”Tanya Radit lagi. Setelah ia amati, ia merasa pernah melihat kalung ini sebelumnya.
”Emang dari siapa?”Tanya Radit untuk ketiga kalinya. Rasa penasaran Radit semakin kuat, karena setelah ia amati Kalung itu sama persis dengan kalung yang ia pakai.
“Dari seseorang yang aku tak tahu siapa namanya!!!!” Jawab ku
“Apa bener kalung ini kamu dapat pada saat Festival Tabot 14 tahun yang lalu??????”Tanya Radit. Dugaannya semakin kuat, bahwa Icha lah anak perempuan yang 14 tahun yang lalu pernah ia tolong.
“Bener, Koq kamu tahu???Apa kamu kenal sama Pangeran Bintang??”Icha balik nanya.
“Cha..Icha..Pangeran kamu..Pangeran Bintang....Itu Aku!!”Jawab Radit.
Aku masih tetap berdiam diri, aku tidak tahu mana yang sebaiknya ia pilih. Percaya atau tidak? Tapi, yang jelas apa yang dikatakan Radit membuat air mataku berjatuhan.
“ Apa buktinya?” Tanya ku.
“Kalung ini akan menyatu dengan kalung yang ku pakai!!”Jawab Radit sambil mencoba menyatukan Kalungnya dengan Kalung Icha. Apa mau dikata, Kalung berbentuk Bintang itu menyatu. Icha menangis,,Pangeran yang selama ini ia rindukan. Ternyata adalah Radit.
“Aku mohon jangan pergi lagi!! Jadilah Putri Bintang yang akan selalu menemaniku.”Pinta Radit. Aku mengangguk tanda setuju. Semenjak saat itu aku dan Radit menjadi Pangeran dan Putri Bintang yang akan selalu menyinari malam.
Pagi itu aku janjian dengan Radit untuk jalan-jalan pagi ke Pantai Panjang, tapi sifat jelekku yang selalu bangun siang membuatku tak dapat bertemu Radit.
“Wahhh...udah jam 7. Janjiannya kan jam 6. Aku harus cepat-cepat!!” Ujarku. Aku langsung mandi dan buru-buru ke Pantai. Tapi,,,,, Radit sudah pergi. Aku menyesal akan keteledoranku dan berjanji untuk tidak bangun siang-siang.
Setelah kejadian itu, aku tak pernah terlambat lagi jika Radit mengajakku jalan. Tapi, 3 bulan kemudian Mamaku tahu kalau Radit berbeda agama denganku. Ia pun melarangku berpacaran dengan Radit. Tapi, tak ku hiraukan.
Hari itu, aku mengajak Radit ke rumahku untuk memperkenalkannya kepada Mamaku. Ketika Radit ingin bersalaman dengan Mamaku, Ibuku menolak. 3 hari lagi Malam Penutupan Tabot, aku berencana akan pergi berdua dengan Radit.
“Wah.. tahun ini Malam Penutupan Tabot rame ya, Cha “ Tanya Radit.
“Ya..” Jwabku.
Aku senang sekali tahun ini, aku dapat melewati Malam Penutupan Tabot bersama Radit. Tidak seperti tahun-tahun lalu. Aku berharap tahun depan aku dapat melewati Malam Penutupan Tabot bersama Radit.
“Dit, aku berharap tahun depan kita dapat pergi  ke Malam Penutupan Tabot bersama. Walaupun mungkin tahun depan aku tak dapat lagi berjalan!!!” Ujarku.
“Jangan bicara begitu !! Aku yakin, kita akan selalu bersama!!” Ujar Radit.

Setelah kejadian Malam Penutupan Tabot, aku seperti diberi kekuatan untuk tetap mencintai Radit. Tapi, hubunganku dengan Mama pun merenggang. Aku taki tahu harus milih siapa. Mama atau Radit?? Biarlah waktu yang kan menjawab.
Radit tahu hubunganku dengan Mamaku mulai merenggang karena hubungan kami. Hari itu ia menelponku.
“Halo, Cha kamu dimana??” Tanya Radit.
“Aku dirumah, ada apa Dit?” Jawabku.
“Masalah hubungan kita!!”Ujar Radit
“Kenapa?” Tanyaku.
“Aku tau Mamamu tak menyetujui hubungan kita tapi kumohon demi kebaikanmu dan juga aku, sebaiknya kita berpisah!” ujar Radit. Radit langsung mematikan telponnya.
Aku kaget mendengarnya, tak terasa air mataku jatuh berlinangan. 2 menit kemudian, Radit mengirimkan SMS kepadaku.
Aku untuk Kamu
Kamu untuk Aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang Satu
Kita yang tak sama
Haruskah Aku lantas pergi
 Meski cinta takkan bisa pergi
Aku menangis membaca SMS itu.